Sabtu, 31 Oktober 2009

Portofolio

MY PROFILE

Nama Lengkap : Angelo Mylantano Hargono

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta / 31 Oktober 1989

Jenis Kelamin : Pria

Status : Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Gunadarma '08

Fakultas : Ilmu Komputer

Jurusan : Sistem Informasi

NPM : 10108236

Agama : Katolik

URL : http://angelo's Lounge.blogspot.com

Mobile Phone :

Hobby & Interest : Ngoleksi action figur Gundam, mobil & pesawat.

Operating System paling disukai : LINUX-ubuntu

Selasa, 20 Oktober 2009

Macam-macam software berlisensi

Kali ini saya mencoba untuk menshare beberapa jenis software yang berlisensi :

* Lisensi Commercial.



Lisensi Commercial(Berbayar) ialah jenis lisensi yang biasa ditemui pada piranti lunak seperti Microsoft dengan Windows dan Office-nya, Lotus, Oracle dan lain sebagainya. Software yang diciptakan dengan lisensi ini, memang dibuat untuk kepentingan komersial. Sehingga pemakai yang ingin menggunakannya harus membeli atau mendapatkan ijin penggunaan dari pemegang hak cipta.


* Lisensi Trial Software



Lisensi Trial Software ialah jenis lisensi yang biasa ditemui pada piranti lunak untuk keperluan demo dari sebuah software sebelum diluncurkan ke masyarakat. Biasanya antivirus, game, aplikasi" pelengkap atau malah Operating System. Lisensi ini mengijinkan pengguna untuk menggunakan, mencopy atau menggandakan software tersebut secara bebas. Tetapi karena bersifat demo, maka seringkali piranti lunak dengan lisensi ini tidak memiliki fungsi dan fasilitas selengkap versi komersilnya(kurang lengkap fiturnya).



* Lisensi Non Commercial Use,



Lisensi Non Commercial Use ini biasanya diperuntukkan untuk kalangan pendidikan atau yayasan tertentu di bidang sosial. Sifatnya yang tidak komersial, biasanya gratis tetapi dengan batasan penggunaan tertentu.



* Lisensi Shareware



Nah ini dia yang lumayan banyak beredar di internet. Software dengan Lisensi Shareware mengijinkan pemakainya untuk menggunakan, mengcopy atau menggandakan tanpa harus ijin pemegang hak cipta. Tetapi berbeda dengan Trial Software, lisensi ini tidak dibatasi oleh batas waktu dan memiliki feature yang lengkap.



* Lisensi Freeware




Yang ini juga banyak beredar di internet. Freeware biasanya ditemui pada piranti lunak yang bersifat mendukung atau memberikan fasilitas tambahan. Contohnya antara lain adalah software-software plug in yang biasa menempel pada software



* Lisensi Royalty-Free Binaries.



Software yang memiliki lisensi Lisensi Royalty-Free Binaries serupa dengan lisens freeware, hanya saja produk yang ditawarkan adalah library yang berfungsi untuk melengkapi software yang sudah ada dan bukan merupakan suatu aplikasi yang berdiri sendiri.



* Lisensi Open Source.



Nah, ini dia Lisensi yang paling memberikan kebabasan pada penggunanya. Lisensi open souce adalah lisensi yang membebaskan penggunanya untuk menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah dan meningkatkan kinerja perangkat lunak. Berbagai jenis lisensi open source berkembang sesuai dengan kebutuhan dan teknologi yang ada.misalnya lisensi GNU/GPL, The FreeBSD, The MPL.

Seprti itulah jenis" software berlisensi yang ada dan kita pakai dalam kehidupan kita sehari"
bagaimana dengan software" yang anda miliki ? :)

Senin, 19 Oktober 2009

Open Source atau Closed (Licensed)Source ?

Bagi sebagian orang, jika ditanya dengan pertanyaan demikian pasti akan mencerna dulu apa maksudnya. Namun bagi penggiat IT, mungkin ini pertanyaan yang mudah. Sebagian akan memilih Licensed Source dengan alasan keamanan, kemudahan dan sumber yang jelas. Sebagiannya lagi akan memilih Open Source dengan alasan fleksibilitas yang tinggi dan kemudahan bereksperimen. Dan alasan yang paling banyak didengar dari pengguna Open Source adalah tidak harus mengeluarkan biaya untuk memilikinya (gratisan). Tetapi mari kita lihat feedback dan efek negatif dari kedua sumber ini. Pertama, Open Source. Open Sorce paling dikenal di kalangan mahasiswa/pelajar karena fleksibilitasnya dan tentu saja karena gratisnya. Kita ambil contoh Operating System (OS) Ubuntu yang berbasis pada LINUX. sistem operasi ini memperbolehkan kita untuk mengatur secara mandiri sistem dan fitur yang ada. pada Ubuntu, agar sistem selalu up to date, kita harus secara rutin mencari fitur update terbaru. lalu, agar sistem berjalan dengan optimal kita dipersilahkan mengutak-atik registry dan lainnya. Tetapi itu tergantung dari pemahaman kita. Jika sampai terjadi kesalahan, maka sistem akan mengalami crash. Tetapi kita tidak perlu khawatir karena kerusakan-kerusakan yang terjadi tidak akan menimbulkan kerusakan permanen. kita hanya perlu mengutak-atik lagi agar sistem tersebut bisa berjalan lagi seperti semula.Opensource biasanya di sebarkan dan dikembangkan oleh sebuah komunitas atau kelompok belajar(terutama mahasiswa). Sehingga perkembangan akan cepat karena bug yang di temukan akan langsung di tangani bersama. Sangat berbeda dengan software dengan source tertutup karena kita tidak dapat mengubah kesalahan yang ada pada pengkodeannya.Lalu, bagaimana dengan Licensed Source atau source tertutup ? Simpel saja seperti yang saya tulis diatas. Kita tidak dapat merubah apapun. kalaupun bisa, sangat beresiko dan anda harus bersiap-siap menggotong PC atau laptop anda ke tempat perbaikan komputer terdekat. Atau dengan solusi ampuh install ulang yang mengakibatkan hilangnya data-data yang ada.
Jadi apa kesimpulannya ? Bagi sebagian orang yang senang berpetualang dengan komputernya, pilihan Open Source jelas paling tepat. Jika masih pemula, kerusakan yang terjadi akibat penggantian" pengkodean dan registry editor (regedit) tidak akan merusak keseluruhan sistem. Ini dikarenakan Open Source membernarkan adanya perubahan pada source codenya. Contoh dari para pengguna open source adalah pelajar/mahasiswa dan orang" yang bekerja di bidang IT.
Bagaimana dengan Licensed Source atau software tertutup ? Bagi orang" yang ingin kemudahan dan tidak neko", software macam ini sangatlah cocok. Contohnya, Pekerja kantoran (kecuali bagi yang bekerja di perusahaan berbasis IT).