Selasa, 20 April 2010

Pengertian Sistem Kriptografi (Ilmu sistem keamanan)

Pernah mendengar enkripsi ? atau kebalikannya yaitu deskripsi ? keduanya merupakan bagian dari ilmu kriptografi. Apa itu kriptografi ?
Kriptografi (Cryptography) adalah seni dan ilmu tentang cara-cara menjaga kemanan [1]. Istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi antara lain :



a. Plainteks, merupakan data atau pesan asli yang ingin dikirim.

b. Cipherteks, merupakan data hasil enkripsi.

c. Enkripsi, merupakan proses untuk mengubah plainteks menjadi chiperteks.

d. Deskripsi, merupakan proses untuk mengubah chiperteks menjadi plainteks atau pesan asli.

e. Key(Kunci), suatu bilangan yang dirahasiakan, dan digunakan untuk proses enkripsi dan deskripsi.

Pada intinya Kriptosistem (Cryptosystem) adalah sistem kriptografi yang meliputi algoritma, plainteks, cipherteks, dan key (kunci). Namun setiap teknologi tentu memiliki kelemahan. Kriptanalisis (Cryptanalysis) adalah ilmu dan seni dalam membuka ciphertext dengan memanfaatkan kelemahan yang ada pada kriptosistem tersebut berdasar Kriptologi (Ilmu matematika yang melatarbelakangi ilmu kriptografi dan ilmu kriptanalisis). Secara umum, kriptografi terdiri dari dua buah bagian utama yaitu bagian enkripsi dan bagian dekripsi. Enkripsi adalah proses transformasi informasi menjadi bentuk lain sehingga isi pesan yang sebenarnya tidak dapat dipahami, hal ini dimaksudkan agar informasi tetap terlindung dari pihak yang tidak berhak menerima. Sedangkan dekripsi adalah proses kebalikan enkripsi, yaitu transformasi data terenkripsi ke data bentuk semula. Proses transformasi dari plainteks menjadi cipherteks akan dikontrol oleh kunci. Peran kunci sangatlah penting, kunci bersama-sama dengan algoritma matematisnya akan memproses plainteks menjadi cipherteks dan sebaliknya.

Mengenal Erlang, bahasa yang sifatnya concurent proggraming..

Erlang merupakan bahasa pemrograman untuk keperluan umum yang sifatnya konkuren. Subset dari Erlang merupakan bahasa yang fungsional, dengan strict evaluation, single assignment dan juga dynamic typing. Bahasa ini didesain oleh perusahaan Ericsson untuk mendukung aplikasi yang terdistribusi, fault-tolerant, soft-real-time dan juga non-stop. Bahasa ini juga mendukung hot swapping, dimana kode bisa dirubah tanpa harus menghentikan jalannya aplikasi atau sistem. Erlang memang awalnya merupakan bahasa proprietary di dalam lingkungan Ericsson, tetapi akhirnya dikeluarkan secara open source pada tahun 1998. Implementasi Erlang oleh Ericsson secara utama sifatnya interpreter, tetapi ia juga dilengkapi dengan kompiler yang bernama HiPE (tetapi tidak didukung oleh setiap platform).

Membuat dan mengatur proses di dalam Erlang merupakan hal yang sangat mudah, dimana terkadang threads sering dianggap sebagai sesuatu yang rumit pada beberapa bahasa pemrograman yang lainnya.

Erlang berasal dari nama A. K. Erlang. Hal ini sering kali menimbulkan salah kaprah dimana orang sering berpikir Erlang adalah singkatan dari Ericsson Language. Wajar saja, karena memang Erlang adalah bahasa yang digunakan secara intensif di kalangan Ericsson.

Functional language
Coba perhatikan kode berikut ini:

module(fact).
-export([fac/1]).

fac(0) -> 1;
fac(N) where N > 0 -> N * fac(N-1).

Berikut ini adalah contoh dalam implementasi algoritma Quicksort.

%% quicksort(List)
%% Sort a list of items
-module(quicksort).
-export([qsort/1]).

qsort([]) -> [];
qsort([Pivot|Rest]) ->
qsort([ X || X <- Rest, X < Pivot]) ++ [Pivot] ++ qsort([ Y || Y <- Rest, Y >= Pivot]).

Contoh di atas secara rekursif akan memanggil fungsi qsort sampai tidak ada lagi elemen yang harus disort. Ekspresi [ X || X <- Rest, X < Pivot] dapat dibaca sebagai "pilih semua X dimana X adalah anggota dari Rest dan X kurang dari Pivot", hal ini akan menghasilkan sesuatu yang mudah dalam menghandle Lists. Karena Anda dapat mengevaluasi ekspresi boolean apapun di antara dua buah tipe data yang berbeda, maka proses evaluasi akan berlangsung secara langsung, misalnya 1 < a akan menghasilkan nilai true.
Referensi

* Erlang - Wikipedia - http://en.wikipedia.org/

MiG-31 Foxhound : Interceptor tangguh dan berbahaya dari Russia

Mikoyan-Gurevich MiG-31 Foxhound pantas disebut sebagai salah satu interceptor paling tangguh yang masih operasional saat ini. Kekaguman atas ketangguhannya meliputi performa, persenjataan dan avionik. Walau sudah terbang sejak 30 tahun silam, monster kilat satu ini masih diakui sebagai salah satu elemen pertahanan udara terhebat Rusia. Dibentuk sebagai tulang punggung sejak masa Perang Dingin, MiG-31 Foxhound masih akan menjaga pos-pos strategis pertahanan udara Rusia pada abad 21 ini.
Soviet memulai riset pengembangan pesawat berkemampuan jarak jauh untuk menggantikan Tupolev Tu-28 dan MiG-25 Foxbat. Riset ini dimulai akhir 1960. Selain itu, proyek juga dimaksudkan untuk mencari penangkal ancaman rudal jelajah ketinggian rendah yang diluncurkan dari pesawat AS dan NATO, pembom B-52 atau B-1. Hanya saja karena kelahiran MiG-25 terpancing oleh rencana kelahiran pembom berkecepatan Mach 3 B-70 Valkyrie, kehadirannya jadi tidak efektif untuk menangkal pembom NATO.

Kondisinya makin runyam menyusul diubahnya taktik penggelaran pesawat tempur dan pembom NATO sejak 1960-an. Pesawat-pesawat Barat lebih memilih terbang rendah guna menghindari ancaman rudal darat ke udara (SAM). Sementara rudal jelajah terbaru yang digunakan Barat berkemampuan terbang rendah pada kecepatan tinggi, hingga membuatnya susah dicegat. Sudah jelas, MiG-25 tidak siap untuk mencegat rudal yang datang pada kecepatan supersonik di ketinggian rendah.
Kebutuhan ini langsung direstui Kremlin. Dimulai pada 1967, proyek ini diberi nama MiG-31. Pada 24 Mei 1968, Pemerintah Soviet mengirimkan order produksi untuk prototipe Ye-155MP. Saat itu MiG-31 mengusung radar Zaslon yang mampu mendeteksi semua tipe target terbang pada jarak jauh dan di berbagai ketinggian. Dengan demikian, MiG-31 bersifat independen dari ground control. Dalam kondisi normal operator radar belakang bertugas menuntun pilot ke target, namun MiG-31 juga bisa dipandu dari bawah menggunakan digital datalink.

KELABAKAN.
Bagi dunia Barat, tabir MiG-31 mulai tersibak sejak pembelotan pilot Viktor Ivonovich Belenko dengan mendaratkan MiG-25 di Jepang, September 1976. Saat diinterogasi otoritas AS, Belenko mengungkapkan keberadaan MiG-31. "MiG-31 is a super Foxbat with two seats, a strengthened fuselage and powerful look-down/shoot down radar," jelas Belenko. Sejak itu, AS dan NATO kelabakan dan gigih melacak keberadaan si super Foxbat. "Seperti apa gerangan dan secepat apa terbangnya?"



VARIAN :
MiG-31B
MiG-31E
MiG-31FE/MF
MiG-31M Foxhound B
MiG-31S

Jumat, 16 April 2010

F-16 Fighthing Falcon : Burung tempur paling laris dari barat

Bagi para pemerhati dunia penerbangan militer, tentu saja nama F-16 sudah tidak asing lagi. Apalagi di Indonesia. F-16, tepatnya F-16 A/B Fighting Falcon block 15 masih merupakan salah satu tulang punggung TNI-AU saat ini meski Sukhoi Su-27 sudah masuk dalam jajaran alutsista TNI-AU. Tidak hanya di Indunesia saja tetapi juga di berbagai negara di seluruh dunia, F-16 masih merupakan pesawat tempur bagi negara-negara berkembang maupun negara-negara maju.

F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran yang dikembangkan oleh General Dynamics, di Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur ringan, dan akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer. Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat.[1] Pesawat ini sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara. F-16 merupakan proyek pesawat tempur Barat yang paling besar dan signifikan, dengan sekitar 4000 F-16 sudah di produksi sejak 1976. Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tapi masih diproduksi untuk ekspor.


F-16 dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot. Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untu menahan belokan pada percepatan 9g.

BLOK/VARIAN :
Varian F-16 ditandai oleh nomer blok yang menandakan pembaruan yang signifikan. Blok ini mencakup versi kursi tunggal dan kursi ganda.

F-16 A/B awalnya dilengkapi Westinghouse AN/APG-66 Pulse-doppler radar, Pratt & Whitney F100-PW-200 turbofan, dengan 14.670 lbf (64.9 kN), 23.830 lbf (106,0 kN) dengan afterburner. Angkatan Udara AS membeli 674 F-16A dan 121 F-16B, pengiriman selesai pada Maret 1985.

Blok 1
Blok awal (Blok 1/5/10) memiliki relatif sedikit perbedaan. Sebagian besar diperbarui menjadi Blok 10 pada awal 1980-an. Ada 94 Blok 1, 197 Blok 5, dan 312 Blok 10 yang diproduksi. Blok 1 model awal produksi dengan hidung dicat hitam.

Blok 5
Diketahui kemudian bahwa hidung hitam menjadi identifikasi visual jarak jauh untuk pesawat Blok 1, sehingga warnanya diubah menjadi abu-abu untuk Blok 5 ini. Pada F-16 Blok 1, ditemukan bahwa air hujan dapat berkumpul pada beberapa titik di badan pesawat, sehingga untuk Blok 5 dibuat lubang saluran air.

Blok 10
Pada akhir 1970-an, Uni Soviet secara signifikan mengurangi ekspor titanium, sehingga produsen F-16 mulai menggunakan alumunium. Metode baru pun dilakukan: aluminum disekrup ke permukaan pesawat Blok 10, menggantikan cara pengeleman pada pesawat sebelumnya.

Blok 15
Perubahan besar pertama F-16, pesawat Blok 15 ditambahkan stabiliser horizontal yang lebih besar, ditambah dua hardpoint di bagian dagu, radar AN/APG-66 yang lebih baru, dan menambah kapasitas hardpoint bawah sayap. F-16 diberikan radio UHF Have Quick II. Blok 15 adalah varian F-16 yang paling banyak diproduksi, yaitu 983 buah. Produksi terakhir dikirim pada tahun 1996 ke Thailand. Indonesia memiliki varian ini sebanyak 12 unit.

Blok 15 OCU
Mulai tahun 1987 pesawat Blok dikirim ke dengan memenuhi standar Operational Capability Upgrade (OCU), yang mencakup mesin F100-PW-220 turbofans dengan kontrol digital, kemamampuan menembakkan AGM-65, AMRAAM, dan AGM-119 Penguin, serta pembaruan pada kokpit, komputer, dan jalur data. Berat maksimum lepas landasnya bertambah menjadi 17.000 kg. 214 pesawat menerima pembaruan ini, ditambah dengan beberapa pesawat Blok 10.

Blok 20
150 Blok 15 OCU untuk Taiwan dengan tambahan kemampuan yang serupa dengan F-16 C/D Blok 50/52: menembakkan AGM-45 Shrike, AGM-84 Harpoon, AGM-88 HARM, dan bisa membawa LANTIRN. Komputer pada Blok 20 diperbarui secara signifikan, dengan kecepatan proses 740 kali lipat, dan memori 180 kali lipat dari Blok 15 OCU.

GALERI :




Mikoyan and Gurevich (MiG) : MiG-29 Fulcrum

Satu lagi produk pesawat tempur hebat dari Russia adalah MiG-29. Pesawat ini merupakan salah satu pesawat terlaris yang banyak dibeli oleh AU dari berbagai negara. Pesawat yang dibuat oleh biro Mikoyan-Gurovich (MiG) Rusia,dirancang untuk mengganti pesawat MiG-21, MiG-23, Su-15 and Su-17. Dimana kemampuannya sama dengan pesawat tempur Amerika Serikat F-18 Hornet.



Hidung pesawat yang berukuran cukup besar dimaksudkan untuk menempatkan radar yang berdaya jangkau tinggi serta berkemampuan lihat-tembak-bawah (look-shoot-down), penuntun laser dan perlatan sensor inframerah serta memnempatkan helmet-mounted target-designation system. Sekalipun tidak dilengkapi dengan sistem kontrol fly-by-wire sebagaimana F-16 misalnya, MiG-29 Fulcrum memiliki kemampuan untuk menghadapi pesawat pesawat tempur buatan barat.


Pesawat MiG-29 S adalah hasil upgrade (penambahan kemampuan) dengan sistem avionik, penambahan ukuran fuselage (badan pesawat) yang memungkinkan memiliki kapasitas bahan bakar yang lebih banyak. Salah satu varian lanjut adlah MiG-29 M yang dilengkapi dengan kontrol fly by wire dan dilengkapi dengan HUD (head up display) dan peralatan kokpit pesawat secara digital (glass cockpit). Pada model ini, peralatan pintu tambahan pada lubang masuk udara (air intake) dibuang karena dianggap membebani seperti pada model model terdahulu


MiG-29 menggabungkan sebanyak mungkin antara ukuran besar dan dalamnya (larger and deeper) leading-edge root extensions (LERXs) yang memungkinkan manuver dengan sudut serang yang tinggi. Pada ujung sayap (leading edge) terdapat kisi-kisi tambahan untuk lubang masuk udara dimana berguna ketika lubang masuk udara (inlet) tertutup ketika di darat dan terbuka ketika take off (mengudara).

Kamis, 15 April 2010

Sukhoi Su-27 : Sang burung pemotong (Flanker)

Setelah melihat F-22 sebagai pesawat tempur tercanggih dari barat, sekarang kita menengok ke timur yaitu Russia. Salah satu produk mereka adalah sukhoi. Apa dan bagaimana sukhoi itu ? berikut pembahasannya...



Sukhoi Su-27 (kode NATO: Flanker) adalah pesawat tempur yang awalnya diproduksi oleh Uni Soviet, dan dirancang oleh Biro Disain Sukhoi. Pesawat ini direncanakan untuk menjadi saingan utama generasi baru pesawat tempur Amerika Serikat (yaitu F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet). Su-27 memiliki jarak jangkau yang jauh, persenjataan yang berat, dan kelincahan yang tinggi. Pesawat ini sering disebut sebagai hasil persaingan antara Sukhoi dengan Mikoyan-Gurevich, karena Su-27 dan MiG-29 berbentuk mirip. Ini adalah keliru, karena Su-27 dirancang sebagai pesawat interseptor dan pesawat tempur superioritas udara jarak jauh, sedangkan MiG-29 dirancang untuk mengisi peran pesawat tempur pendukung jarak dekat.



Desain aerodinamisasi dasar dari Su-27 mirip dengan MiG-29 hanya lebih besar. Pesawat ini sangat besar sehingga untuk meringankan beratnya material titanium banyak digunakan (sekitar 30%). tidak ada material komposit yang digunakan. Sayap yang sayung kebelakang menyatu dengan badan pesawat pada perpanjangan leading edge dan pada dasarnya sayap berbentuk delta, hanya bagian ujung luar saja yang dipotong untuk tempat rel rudal diujung sayap. Su-27 bukanlah sebuah pesawat delta murni karena masih mempertahankan bentuk ekor konvensional, dengan menggunakan 2 sirip ekor vertikal di sisi luar kedua mesinnya, dan dibantu dengan 2 ekor tengah melipat kebawah untuk membantu stabilitas lateral.

Mesin turbofan Lyulka AL-31F disediakan tempat yang sangat lebar, tempat yang lebar ini disediakan untuk alasan keamanan dan untuk menjamin aliran udara yang tidak terputus pada bukaan udara masuk. Ruangan yang tercipta diantara dua buah mesin juga menyediakan daya angkat tambahan sehingga mengurangi beban sayap. Saluran penuntun yang bisa digerakan pada bukaan udara masuk memungkinkan pesawat mencapai kecepatan Mach 2+ , dan membantu menjaga aliran udara mesin pada saat sudut alpha tinggi.Sebuah layar penyaring ditempatkan pada bukaan udara masuk untuk melindungi mesin dari kotoran saat lepas landas

Rancangan Sukhoi pertama kali muncul sebagai pesawat sayap delta T-10, yang pertama terbang pada tanggal 20 Mei 1977. T-10 terlihat oleh pengamat Barat, dan diberikan kode NATO Flanker-A. Perkembangan T-10 menemui banyak masalah, yang berakibat pada kehancuran ketika salah satu pesawat ini jatuh pada tanggal 7 Mei 1978. Kejadian ini kemudian ditindaklanjuti dengan banyak modifikasi perancangan, yang menghasilkan T-10S, yang terbang pertama kali pada 20 April 1981. Pesawat ini juga menemui kesulitan, dan jatuh pada tanggal 23 Desember 1981.



Battle Proven :
Walaupun Su-27 dianggap memiliki kelincahan yang mengagumkan, pesawat ini belum banyak dipakai pada petempuran yang sebenarnya. Pemakaian pesawat ini yang patut disebut adalah pada Perang Ethiopia-Eritrea, dimana pesawat-pesawat Sukhoi Su-27A Ethiopia dipakai untuk melindungi pesawat pengebom Mig-21 dan Mig-23. Pada perang itu, pesawat-pesawat Su-27 tersebut berhasil menghancurkan empat Mig-29 Eritrea.

Beberapa gambar pesawat sukhoi Su-27 :







F-22 Raptor : Si burung pemangsa di udara



Pernah dengar nama F-22 Raptor ? atau pernah melihat pesawat dengan bentuk seperti ini ? Bagi yang pernah menonton film Transformers pasti tahu Starscream. Robot yang satu ini menggunakan F-22 sebagai bentuk penyamarannya di bumi.
Lalu sebenarnya apa bagaimana F-22 Raptor yang sebenarnya ?

F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara untuk digunakan menghadapi pesawat tempur Uni Soviet, tetapi pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen. Pesawat ini melalui masa pengembangan yang panjang, versi prototipnya diberi nama YF-22, tiga tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai pada Desember 2005. Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.




F-22 juga bisa bermanuver dengan sangat baik pada kecepatan supersonik maupun subsonik. Penggunaan pengarah daya dorong membuatnya bisa berbelok secara tajam, dan melakukan manuver ekstrim seperti Manuver Herbst, Kobra Pugachev,dan Kulbit. F-22 juga bisa mempertahankan sudut menyerang konstan yang lebih besar dari 60°.Ketinggian terbang juga mempengaruhi serangan. Dalam latihan militer di Alaska pada Juni 2006, para pilot F-22 menyebut bahwa kemampuan terbang pada ketinggian yang lebih tinggi dari pesawat lain merupakan salah satu faktor penentu kemenangan mutlak F-22 pada latihan tersebut.

Tetapi semua itu baru hanya uji coba. F-22 belum terjun langsung ke dogfight sebenarnya. Kapankah pesawat ini akan benar-benar menunjukan keganasannya ? Hanya para petinggi militer AS yang dapat menjawabnya.